Selasa, 13 November 2012


Medan..the lost treasure of Hip Hop

    Seperti yang kita tau, Hip Hop di negeri ini termasuk golongan Minoritas. Dan biasanya Minoritas pasti akan lebih sulit untuk bisa survive dibandingkan dengan golongan Mayoritas. Banyak hal yang harus kita pikirkan (sendiri) untuk struggling di scene musik ini. Dari mulai produce, promo, sales sampai ke hal2 kecil lainnya yang mau gak mau harus kita kerjain sendiri a.k.a D.I.Y. Apalagi hari gini, agak gk masuk akal juga kalo kita banyak berharap dari record label. Berharap ada satu label yang tertarik dengan karya kita dan akhirnya ngajakin kita untuk sign kontrak. Jangan terlalu berharap deh, balik lagi ke awal tadi, kalo kita adalah golongan minoritas. Pastinya label juga mikir 1000x dong untuk ngerilis single2 Hip Hop. Wajar juga sih, karena pihak label kan mikir-nya bisnis…mungkin dalam pemikiran mereka “buat apa juga keluar modal banyak tapi hasilnya nothin’”.

Belum lagi sebenernya ada “perang dingin” di intern kita sendiri. Misalnya komnitas A gk suka dengan komunitas B, atau ada yang nganggap dirinya lebih ekslusive dari yang lain, yang intinya didalam scene hip hop sendiri juga gk saling support meski kalo ketemu di luar (face to face) seolah gak ada masalah. Hal2 kyk gini nih yang menurut gw buat Hip Hop sulit untuk berkembang.
jadi bisa dibayangin, Kita sebagai golongan minoritas di negri ini harus berjibaku dengan konflik2 intern kita sendiri. Gw cuma mo bilang, Emang bener kultur Hip Hop besar di benua amrik, tapi di kultur budaya kita disini beda banget dengan kultur budaya orang2 di amrik sono. Jadi susah juga kalo kultur itu kita telan bulat2 dan di terapkan di negri ini. Dan satu yang harus kita ingat orang Indonesia adalah orang2 cenderung sensitif beda dengan orang2 sono yang lebih tebal kuping.
Ditambah lagi media2 di sini yang ternyata memberi porsi pemberitaan atau publikasi yang gak seimbang antara komunnitas hip hop di seputaran pulau jawa dengan komunitas di luar pulau jawa. Banyak diantara kita yang mungkin gk tau gimana perkembangan hip hop di Makassar misalnya atau mungkin juga banyak yang belum tau di Medan banyak rapper2 yang punya kualitas yang gk kalah dengan rapper2 disini. Nama2 seperti Chris AP (vid klipnya bisa di liat di link ini http://www.youtube.com/watch?v=ezoocnZ88zQ), Methosa (http://www.youtube.com/watch?v=yaFpkCl-wYQ), Rodo (linknya bisa kamu liat disini http://www.youtube.com/watch?v=IczHUaCfjDk), Illegal Rhymez, Ucok Munthe mungkin masih asing di telinga anak Hip Hop di pulau Jawa, but i’m sure they deserve to have more promote by now. Sedikit juga yang tau mungkin dengan DJ Cza (Bum Squad DJ), seorang dj, produser, Vid Klip Maker Hip Hop asal medan yang udah punya reputasi Internasional dan memproduseri beberapa rapper luar (karya2nya bisa diliat di link ini http://www.youtube.com/user/czakut?blend=2&ob=5). Sangat di sayangkan, orang2 seperti mereka yang punya skill ternyata kurang mendapat perhatian di scene hip hop indonesia.
Intinya tulisan ini gw buat sekedar ingin berbagi tentang “gimana sulitnya” anak2 hip hop kita yang minoritas ini bisa berkembang kalo intern kita sendiri gk solid, apalagi buat Hip Hoppers di luar jawa yang seakan akan minim kesempatan atau publikasi atau promosi atau apalah namanya…gw bicara ini karena gw tau kualitas2 mereka dan gw gak ada kepentingan bisnis apapun sama sekali dengan nama2 yang gw sebutin di atas td. I’m just tellin y’all that we had a lot of great emcees out there in North side Sumatera, Sulawesi, etc. Mudah2an kedepannya media lebih care dengan mereka yang selama ini mungkin undetect ! atau at least, Hiphopheroes bisa support their struggle….thats all…





Tidak ada komentar:

Posting Komentar